Sabtu, 17 November 2012

Minat Baca Anak Rendah?



Muncul anggapan bahwa anak tidak lagi berminat untuk membaca. Minimnya fasilitas yang disediakan pihak sekolah dalam penyediaan buku-buku sebagai sarana untuk membaca, menjadi ajang bagi sejumlah kacamata untuk menyudutkan pihak sekolah.  Animo tersebut tentu mempunyai alasan yang cukup rasional. Malas membaca, tidak tertarik atau lebih memilih pilihan akademik lain selain membaca (misal:olahraga, bermain) adalah permasalahan utama.

Bangku pendidikan formal (sekolah), tidak dapat dijadikan sebagai faktor ketidak tertarikan sejumlah siswa untuk menanamkan budaya membaca. Ada faktor lain yang seharusnya menjadi catatan bersama dalam rangka menumbuhkan dan membudayakan kebiasaan membaca sejak dini.

Keluarga tentu menjadi tempat yang paling strategis dalam rangka membentuk karakter dan kepribadian anak/siswa. Hal ini disebakab karena keluarga diasumsikan sebagai tempat yang paling strategis dalam konteks pendidikan, terutama pendidikan non formal.

Sekiranya, ketika anak tidak berminat untuk membaca, tidak fair rasanya ketika kita terlalu buru-buru untuk menyalahkan sekolah. Karena sekolah mempunyai keterbatasan. Untuk itu, melalui pendidikan berbasis keluarga, ghirah membaca pada anak/siswa tentu dapat dimaksimalkan.

Jamayyka-Operator

0 Komentar Aje':

Posting Komentar